G O O D T H I N G S C O M E T O G O O D P E O P L E

Ga ada yang gratis di dunia ini.
Semua ada harganya dan semua harus di bayar.
Hanya masalah 'waktu' dan 'cara' pembayarannya saja yang berbeda.

Januari 03, 2011

Pengalaman Menyusui



Pengalaman Menyusui

Sebagai calon ibu yangsedang hamil aq selalu berusaha mencari informasi sebanyak-banyak tentang segal sesuatu yang nanti akan aq jalani. Entah itu merawat bayi, menyusui dan lain-lain. Karena aq pikir punya anak harus dibekali banyak informasi dari berbagai sumber referensi, baca dengan teliti kemudian pahami, buka pikiran dan mata hati agar nanti bisa menjalaninya dengan senang hati. Ga bisa, ga cukup hanya mengandalakan kata orang begini, kata orang begitu. Apalagi selama hamil aq banyak mendengar saran-saran yang nampaknya kurang masuk akal. Tapi karena aq sudah mencari sendir jadi aq bisa memutuskan apakah akan aq ikuti saran itu atau tidak. Tapi kebanyakan tidak...hehe..maap yah sodara-sodara. Aq punya pegangan sendiri yang menurut aq lebih bisa dipertanggunjawabkan. Beruntungnya aq tinggal hanya dengan suami qu jadi bisa bebas menjalani apa yang kami berdua yakini tanpa interupsi dan perasaan ga enak hati karena tidak menuruti apa yang orang lain sarankan.

Menyusui bayi sendiri adalah satu siklus paling alami di kehidupan seorang ibu atau induk yang dipercaya bisa melahirkan bayi. Jadi adalah hal yang tampak aneh kalo aq dengar beberapa orang lebih banyak memilih untuk sibuk berdalih air susunya sedikit, air susu tidak keluar dan lain sebagainya. Menurut aq adalah hal yang tidak mungkin ada ibu yang tidak bisa menyusui bayinya sendiri kecuali dia memang menginginkannya begitu. (ibu/induk yang sakit tentu di laur kategori ini) . Dan woalah...ternyata setelah aq baca di berbagai media benar lah dugaan qu bahwa kekuatan pikiran kita lah yang mengontrol apakah air susu kita akan menjadi banyak atau sedikti atau tidak keluar sama sekali. Semakin sering seorang ibu mengatakan air susu nya sedikit atau air susu nya tidak keluar makan akan seperti itulah yang terjadi...air susunya akan meng’amin’in apa yang ada dalam pikiran ibu tersebut. Jadi sesimpel itu toh cara kerjanya, pikir qu waktu itu.

Tibalah giliran aq untuk mempraktekkan apa yang sudah aq baca. Saat menyusui pertama perlu dau kali saja aq dan bayi qu menyesuaikan posisi masing-masing. Dan itu pun bayi qu tidak langsung menyusu, dia hanya diam saja. Tapi karena aq sudah pernah membaca bahwa menempel bayi baru lahir dalam posisi menyusui itu baik dilakukan walaupun bayinya belum menyusu jadi hal itu tetap aq lakukan dan membiarkan nya untuk sekitar satu jam. Selama di rumah sakit pun bayi qu lebih banyak tidur saat menyusui tiba tapi karena lagi-lagi karena aq juga sudah pernah membaca bahwa akan ada kondisi seperti ini maka aq tetap membuat nya tidru dengan posisi menyusui dan berusah keras membuat nya terjaga sehingga akhirnya mau menyusui. Apalagi ternyata bayi qu dinyatakan memiliki kadar bilirubin yang cenderung tinggi yang disarankan untuk dirawat tambahlah aq paham kenapa dia lebih sering tidur. Karena menurut informasi yang aq baca dan dokter bayi kuning memang seperti itu.

Saat bayi qu di rawat dan aq sendiri sudah diperbolehkan pulang, di rumah sepanjang hari aq hanya fokus untuk menghasilkan air susu yang banyak. Saat pertama kali memerah hanya dapat 25cc saja dan berwarna kuning. Karena aq juga sudah baca itulah yang di sebut colostrum jadi walaupun cuma 25cc aq tetap mengantarkan botol susu itu ke rumah sakit dan memberikannya untuk bayi qu selain disana pun aq menyusuinya secara langsung dan lagi-lagi dia tidur. Tapi aq terus berusaha untuk membuatnya terjaga, aq buka semua bedong sampai terbuka semua, aq gelitikin kakinya, aq ajak ngobrol sampai dia bangun dan mau menyusu.

Dari cuma 25cc 50 jadi 100 sampai akhirnya satu botol penuh. Memerahnya pun dari meringis kesakitan sampai sambil ngobrol ^__^ Memerahnya hanya memakai alat paling sederhana bukan yang canggih pakai listrik. Alhamdulillah setelah 3 hari akhirnya anak qu keluar.

Saat menyusui bayi yang dirawat aq juga bertemu dengan ibu-ibu yang senasib, bayinya di rawat karena suatu hal. Kebanyakan karena prematur dan kuning. Mereka sama semangatnya dengan aq bertekad ingin memberikan ASI untuk bayinya. Sama juga mengalami bayi yang tidak mau menyusu saat kita datang. Sehingga kadang aq juga memerah air susu di ruang menyusui bersama beberapa ibu-ibu lain. Ada ibu yang komentar koq susu nya udah banyak? Kemudian aq ceritakan bahwa awalnya aq ke sini hanya membawa 25cc saja. Dan itu membuat dia semangat bahwa ternyata memang begitulah ‘rute’ atau ‘prosedur’ menyusui bayi pertama. Besoknya saat anak qu sudah boleh pulang aq bertemu dengan ibu yang kemaren tampak takjub melihat hasil perahan susu qu di ruang menyusui itu sambil membawa botol susu yang isinya mungkin kurang lebih 50 cc saja. “Benar bu, ternyata kalo kita mau pasti bisa yah” katanya sambil memperlihatkan botol hasil perahannya. “Makasih ya Bu” kata dia lagi sambil salaman dan memeluk qu. “Alhamdulillah sama-sama” jawab aq sedikit merasa aneh karena dipeluk. Kemaren aq ngomong apa yah, koq Ibu itu sampai segitu nya bilang makasih nya....hehehe.

Sampai di rumah adalah benar-benar saatnya saling beradaptasi antara kami sekeluarga. Beradaptasi dengan suasan yang sama sekali baru, dengan ritme yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Alhamdulillah suami bisa cuti seminggu sehingga mempermudah proses adaptasi kami semua. Karena menyusui bayi baru lahir benar-benar dahasyat. Hampir sejam sekali! Seperti ter’penjara’ (agar didramtisir dikit) karena aq jadi hampir tidak bisa melakukkan hal lain selain menyusui dia. Bahkan sampai makanpun disuapin sama suami. Saat bayinya tidur aq lebih banyak ikut tidur. Kalau tidak aq makan dan minum. Tampak sangat jelas bahwa suami qu orang yang sangat pengertian dan helpful jadi dia lah yang mengambil alih mencuci dan urusan rumah tangga lain sampai kurang lebih sebulan. Makan kebanyakan beli di luar. Akhirnya setelah aq dan bayi qu mulai saling memahami satu sama lain barulah urusan rumah tangga balik aq yang mengerjakan. Beruntung benar aq memiliki suami yang mau bekerjasama seperti itu. Bukan cuma itu saja, suami qu juga benar-benar ikut terjun langsung merawat bayinya. Mengganti popok, mau karena pipis atau pun pup, menemaninya saat aq sedang melakukan sesuatu, mengajaknya bermain dan hal-hal lain yang biasa aq lakukan. Jadi suami benar-benar menunjukkan bahwa dia menginginkan anak dalam arti sebenarnya. Bukan hanya pada saat anaknya bersih dan anteng saja suami mau megang tapi saat kotor dan resah gundah gulana pun dia siap sedia. Jadi tekad kami saat hamil akan menjadi satu tim yang solid jika sudah punya anak alhamdulillah terwujud. Mencari, membaca informasi tentang merawat bayi bersama-sama dan mempraktekkannya pun bersama-sama. Kakak dan Mama qu iri melihat suami qu yang helpful, mereka bilang aq kurangajar membiarkan suami mengerjakan banyak hal yang ‘menurut tradisi’ adalah pekerjaan perempuan. Yaa..maap-maap aja yah itu mah bukan aliran rumah tangga kita.


Alhamdulillah bayi kami pun termasuk bayi yang anteng, hampir tidak pernah menangis bahkan saat tengah malam mau menyusui. Mungkin karena aq juga cepat tanggap terhadap kebutuhan dia. Jadi aq paham betul bahasa tubuhnya saat dia mau menyusu, jadi dia tidak perlu menunggu lama apalagi sampai menangis untuk mendapatkan kebutuhannya itu. Sempat aq dengar bahwa ada beberap ibu yang sengaja membiarkan anaknya sampai menangis dulu baru kemudian dipenuhi kebutuhannya entah itu menyusu, ganti popok atau yang lainnya dengan alasan biar bayinya tidak manja, biar ‘olahraga’. Wah....aq benar-benar tidak sependapat dengan hal itu. Tapi aq hanya menyimpan nya dalam hati saja bila sedang melihat ada orang yang melakukan hal tersebut. Karena pastinya hanya akan menimbulkan perdebatan yang tidak menguntungkan kalo sampai aq menyatakan ketidaksetujuan qu dengan orang yang sudah memilih menyakini hal tertentu sama seperti aq yang pastinya akan mempertahankan pendapat qu kalo ada orang yang mendebat sesuatu yang aq yakini.

Dan menyusui dua anak selama dua tahun pun berlangsung dengan selamat dan menyenangkan. Alhamdulillah, terima kasih YA ALLAH atas kemudahan yang sudah Engkau berikan kepada kami.

Menyusui adalah satu siklus alami kehidupan dari seorang ibu/induk yang dipercaya untuk melahirkan seorang bayi.

ASI MAKANAN PASTI PALING BERGIZI UTK MENCUKUPI KEBUTUHAN NUTRISI SEORANG BAYI BAIK ITU JASMANI JUGA ROHANI. HANYA PERLU NIAT TULUS IKHLAS DARI DALAM HATI AGAR SUKSES MENYUSUI.

Asi, persembahan dari dasar hati seorang ibu yang melahirkan bayi.

Susu sapi yang diformulasi oleh ahli yg berpendidikan tinggi serta pabrik yg berteknologi canggih tidak akan pernah mendekati, menyerupai kandungan ASI.

Cari informasi yang memadai, baca dengan teliti, pahami, buka pikiran dan hati untuk sukses menyusui

ASI MAKANAN PASTI TIDAK TERGANTI UTK MENCUKUPI KEBUTUHAN NUTRISI SEORANG BAYI BAIK ITU JASMANI JUGA ROHANI.KALO NIAT DIHATI SUDAH TERPATRI TIADA YANG BISA MENGHALANGI.JIKA ADA KENDALA PASTI SEMANGAT UTK MENCARI SOLUSI BUKAN SIBUK BERDALIH.WALO TIDAK BISA JADI AJANG ADU GENGSI SAAT NGERUMPI.KARENA ASI TIDAK ADA NILAI JUAL BELI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

be my guest...